JOMBANG – Baznas Kabupaten Jombang telah memungkasi seluruh program kerja selama tahun 2020. Semua laporannya telah dibukukan dengan rapi, lengkap dengan sejumlah administrasi pendukung yang melengkapi tiap-tiap program kerja yang usai dijalankan. Akhirnya Rabu (17/3) bertempat di Ruang Swagata, Pendopo Pemkab Jombang berkesempatan menyampaikan laporan pertanggungjawaban tersebut kepada bupati, sekertaris daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki kaitannya dengan ruang gerak Baznas Kabupaten Jombang.

Ketua Baznas Kabupaten Jombang, Didin A. Salahudin mengaku di awal-awal kepemimpinannya melanjutkan daripada periode sebelumnya cukup mengalami kesulitan. Selain struktural kepengurusan Baznas Kabupaten Jombang belum terbentuk, juga tak ada program kerja yang berjejak. Artinya, pria yang kerap di sapa Gus Didin ini memulainya dari 0. Baik penyusunan kepengurusan hingga menentukan program kerja yang akan dijalankan.
“Harus sesuai sebagaimana visi dan misi Baznas Kabupaten Jombang sebagai lembaga amil zakat. Sehingga setelah kepengurusan terbentuk, kami lekas menetapkan program kerja yang bakal dilakoni selama 2020,” terang Didin A. Salahudin.

Alhamdullilah, dari target pentasaarufan kepada masyarakat yang berhak sebesar 2 milyar rupiah. Pada tahun 2020 Baznas Kabupaten Jombang mampu melampaui dengan baik.
Bahkan tidak menutup kemungkinan pada tahun 2021 bisa mencapai 8 milyar rupiah, imbuh Didin A. Salahudin yang memiliki kegemaran bersepeda ini. Hanya saja perlu di dukung dengan kinerja dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang pada awal tahun ini telah dibentuk di 21 kecamatan di Kota Santri. Bahkan di sejumlah perusahaan pun bila memungkinkan bisa juga diadakan. Seperti halnya dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur yang terbilang sukses.
Didin A. Salahudin mengatakan, “Bahkan laporan pertanggungjawab kami telah di audit oleh lembaga auditor independen dan mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) karena di nilai bebas dari salah saji material.”
Sejumlah undangan yang hadir pun serentak memberikan tepuk tangan apresiasi. Demikian pula Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab. Menurut bupati perempuan pertama di Jombang ini serangkaian program kerja Baznas Kabupaten Jombang terbilang inovatif dan mampu menyentuh kalangan masyarakat yang membutuhkan secara langsung.

“Selain pemberian bantuan kaki palsu, sambungan rumah untuk air di Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan terbilang sangat besar manfaatnya,” ungkap Hj. Mundjidah Wahab.
Hanya saja memang kedepan perlu berkolaborasi dengan sejumlah OPD yang memiliki program serupa. Misalnya saja Dinas Sosial Kabupaten Jombang, sambung Hj. Mundjidah Wahab. Harapannya tak sampai ada yang mendapatkan double, baik bantuan dari Baznas Kabupaten Jombang, Pemkab, provinsi, hingga pemerintah pusat.
Untuk itu, Hj. Mundjidah Wahab sangat menginginkan Baznas Kabupaten Jombang harus memutahirkan dan menvalidkan data. Sebelum merealisasikan bantuan yang akan diberikan.
“Selain itu Baznas Kabupaten Jombang bisa membantu Pemkab Jombang dengan serangkaian bantuan yang bersifat insidentil sehingga masyarakat yang membutuhkan tetap terfasilitasi,” tutup Hj. Mundjidah Wahab. Div. Media