Oleh : Nine Adien Maulana

Perhitungan dasar secara umum berkisar pada penambahan, perkalian dan pembagian. Secara kuantitatif penambahan dan perkalian menghasilkan jumlah yang lebih banyak, sedangkan pembagian menghasilkan jumlah yang lebih sedikit. Atas dasar itulah, kita bisa memahami mengapa kebanyakan manusia cenderung menyukai dua aktifitas pertama daripada aktivitas ketiga, lebih-lebih jika dikaitkan dengan urusan harta.
Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup tanpa manusia yang lain. Mereka saling membutuhkan dan melengkapi dalam banyak hal. Agar terjalin hubungan yang harmoni maka kesediaan masing-masing untuk berbagi menjadi sangat penting.
Berbagi bagi umat Islam tidak semata-mata dinilai secara kuantitatif, namun juga kualitatif. Buktinya adalah adanya konsep berkah dalam berbagai aktifitas fisik, yang dipahami sebagai nilai tambah kemanfaatan yang terkandung dalam dan melampaui suatu obyek. Berkah menjadi sangat penting, sehingga dalam banyak hal ia menjadi salah satu tujuan dalam berbagai aktivitas sehari-hari.
Berbagi diyakini sebagai jalan menuju berkah. Berkah itu bersifat meluas dan menyebar kepada banyak pihak. Innal barakata maal jamaah, sesungguhnya berkah itu ada di dalam jamaah/kebersamaan. Meskipun secara kuantitatif tampak berkurang, namun melalui berbagi ada nilai tambah kemanfaatan yang dirasakan oleh orang lain, tidak hanya diri sendiri.
Zakat, infak dan sedekah adalah ajaran Islam yang nyata-nyata berupa aktivitas berbagi. Sebagian harta yang kita peroleh melalui usaha sendiri, ternyata harus dibagi kepada orang-orang yang tidak terlibat dalam usaha tersebut. Bagi orang yang tidak memahami konsep berkah, hal ini tentu sangat berat. Namun yang berat itu dirasakan ringan bagi orang yang memiliki iman, karena memang konsep berkah tidak bisa dipisahkan dari iman.
Atas dasar iman, seorang muslim pun akhirnya bisa menerima bahwa berbagi tidak akan menyebabkan berkurang, bahkan sebaliknya, bertambah dan terus bertambah sebagaimana yang dikabarkan oleh Rasulullah saw. Maa naqashat maalu ‘abdin min shadaqati, bal yazdad bal yazdad.
Logika awam manusia pun dibalik. Bertambah bukan karena penjumlahan dan perkalian, tapi sebaliknya melalui pembagian. Dengan berbagi, harta bertambah berkahnya. Dengan bertambah berkah, maka tinggal menunggu waktu baik cepat maupun lambat akan berambahnya jumlah.
Sebagai ilustrasi, air sumur yang tidak pernah ditimba, airnya pasti akan kotor. Sebaliknya, jika sumur itu sering ditimba, maka airnya pasti akan semakin jernih dan melimpah. [nam]

  • Penulis Merupakan Guru SMA Negeri 2 Jombang, Dan Pengurus Baznas Jombang, & Founder NU Pacer Peluk – www.nupacarpeluk.com
Bagikan ini

Leave a Comment