MOJOAGUNG – Kegiatan ekonomi kreatif menjadi salah satu solusi menghadapi perekonomian global yang kian suram. Terlebih ketika memasuki awal tahun 2023, sudah digadang sejumlah negara maju di dunia akan menghadapi resesi perekonomian. Pastinya kondisi ini akan mempengaruhi segala sektor yang menyebabkan harga kebutuhan pokok semakin melangit. Untuk itulah mengembangkan ekonomi kreatif menjadi salah satu jalan dalam menghadapi arus perekonomian kedepannya.

Seperti yang dilakukan oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan Mojoangung. Mengadakan kegiatan ekonomi kreatif dengan pelatihan pembuatan sandal lantai dan keset. Menariknya pesertanya masyarakat dhuafa dan difabel.

Peserta dibimbing langsung oleh para pelaku usaha sandal yang telah berpengalaman.

Ketua UPZ Mojoagung, Ainul Mubin mengatakan, “Pelatihan ini tentunya sangat besar harapannya menjadi alternatif dalam memasuki dunia usaha yang semakin lebih deras sekarang ini. Terlebih lagi cukup menggunakan bahan yang mudah di dapat serta murah. Jadi tidak membutuhkan modal yang besar.”

Penjualannya pun dapat dilakukan langsung oleh para peserta. Selain itu sekarang juga ada jalur online yang dapat digunakan sebagai pilihan dalam menjangkau pasar lebih luas lagi, tegas Ainul Mubin.

Ketua Baznas Kabupaten Jombang berdialog langsung dengan peserta juga pendamping.

Sementara itu Ketua Baznas Kabupaten Jombang, Didin Sholahudin yang turut hadir pada Senin (30/1) bersama dengan Camat Mojoagung, Muktar, S.IP. menyambut gembira langkah yang diambil oleh UPZ Mojoagung. Terbilang sebagai inisiator di awal tahun mengadakan pelatihan berkelanjutan ini diantara UPZ lainnya.

“Tentunya Baznas Kabupaten Jombang tidak hanya menyaksikan keseriusan peserta selama enam hari pelatihan ini berjalan. Tetapi juga turut membantu memasarkan dengan mengandalkan jejaring Baznas Kabupaten Jombang yang cukup banyak dan tersebar,” terang Didin A. Sholahudin.

Sandal lantai yang berhasil di buat oleh peserta di hari pertama pelatihan.

Selain itu pelatihan ini diharapkan semakin meningkatkan kompetensi serta keterampilan peserta. Dengan begitu, maka bisa menyesuaikan dengan permintaan pasar seraya mengikuti tren yang sedang berkembang dalam model pembuatan sandal dan keset,” tutup lelaki pecinta bersepeda ini. DIVISI MEDIA

Bagikan ini

Leave a Comment