Program Masjid Ramah Lingkungan ini diharapkan dapat dilaksanakan di seluruh desa di Kota Santri ini. Targetnya, setiap satu desa ada satu masjid yang berkonsep Eco Masjid.

Eco Masjid merupakan sebuah morfem yang berasal dari dua kata Eco dan Masjid. Eco diambil dari kata Ecology yang merupakan terminologi yang erat kaitannya dengan ekosistem, yaitu sistem yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan lingkungannya. Sedangkan Masjid adalah tempat bersujud/beribadah. Sehingga  Eco Masjid adalah tempat beribadah  yang mempunyai kepedulian terhadap hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan lingkungannya.

Ini adalah Konsep Dakwah Lingkungan yang nyata! Lantas, mengapa memilih masjid? Karena gerakan perubahan di masyarakat yang sahih harus bermula dari masjid. Baznas Kabupaten Jombang berinisiatif mengembalikan sejumlah masjid di Jombang sebagai pusat gerakan peningkatan kualitas hidup masyarakat. 

Sesuai dengan perannya, masjid bukan hanya semata-mata dijadikan sarana ibadah ritual (mahdhah), tetapi juga menjadi sarana dan sekaligus kekuatan dalam membangun serta menanamkan nilai-nilai kebaikan dan pembaharuan kehidupan umat di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, dan dakwah Islam.

Pada tahap selanjutnya, diharapkan masjid yang sudah dikelola dalam Konsep Eco Masjid akan didorong sebagai pusat kegiatan Program Desa Mandiri dan Berdaya yang dikonsep Baznas Kabupaten Jombang.

Didin A. Sholahudin mengecek panel surya yang digunakan untuk penerangan Eco Masjid.

Program Masjid Ramah Lingkungan ini diharapkan dapat dilaksanakan di seluruh desa di Kota Santri ini. Targetnya, setiap satu desa ada satu masjid yang berkonsep Eco Masjid. Adapun program ini mencakup tiga sub program yakni pertama, penyediaan sistem Panen Air Hujan (PAH). Sistem ini adalah mengalirkan Air Hujan dari talang dan ditampung di bak penampungan dengan terlebih dahulu melalui kanal filterisasi. PAH ini memang diharapkan dapat menambah volume air, apalagi di daerah Utara Brantas yang seringkali terjadi kurangnya pasokan air saat musim kemarau.

Kedua, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Masjid penerima program ini akan diberikan fasilitas energi listrik tenaga matahari dengan kapasitas 900Watt, yang diharapkan dapat mengurangi beban biaya listrik PLN setiap bulannya.

Untuk pilot project, Baznas Kabupaten Jombang memilih Musholla Al Asho di Desa Bululowo, Kecamatan Plandaan. Pilihan di Musholla ini didasari dua hal. Pertama, respon dan partisipasi kuat dari warga serta takmir musholla untuk bergotong royong wujudkan program ini. Kedua, sudah adanya aktivitas pertanian hidroponik dan ternak lele yang dikelola takmir sekaligus warga sekitar musholla. Kondisi itu tentu akan mendukung program Eco Masjid, sehingga buangan air wudhu yang berasal dari PAH akan dialirkan ke kolam lele. Selanjutnya dari kolam lele air akan digerakkan oleh pompa ke tanaman Sawi/Pakcoy yang ditanam secara hidroponik. Didin A. Sholahudin

Bagikan ini

Leave a Comment