BANDAR KEDUNGMULYO – Hamparan hijau sawah Desa Banjarsari, Kecamatan Bandar Kedungmulyo menyambut kedatangan Baznas Kabupaten Jombang yang sedianya akan melaunching sinergi antara Pemerintah  Desa Banjarsari beserta dengan Universitas KH. Wahab Hasbullah (Unwaha) Jombang pada Selasa (26/1) di Kawasan Banjarasari Agro Community (BAC). Dihadari oleh Kepala Desa Banjarsari, Camat Wonosalam, Rektor Unwaha Jombang, beserta sejumlah stakeholder yang sedianya akan mendukung program Pertanian Produktif, Desa Berdaya yang digagas oleh Baznas Kabupaten Jombang.

Kepala Desa Banjarsari, Drs. Basarudin Soleh menyambut baik program Baznas Kabupaten Jombang yang sedianya dilaksanakan di desa yang dipimpinnya selama satu periode. Selain meningkatkan kualitas pertanian yang semakin lebih baik, pria bertubuh tegap ini menilai jika mampu dikelola dengan baik. Bukan tidak mungkin akan meningkatkan taraf hidup masyarakat yang semakin lebih baik.

Ketua Baznas Kabupaten Jombang.

“Tak lupa kami ucapkan terima kasih atas kepercayaannya ini. Tentunya kami akan menyambut baik dan melaksanakan dengan maksimal sehingga akan menghasilkan padi yang memiliki kualitas unggul,” ucap Basarudin Soleh dalam sambutannya.

Langkah ini diamini oleh Camat Bandar Kedungmulyo, Drs. Mahmudi, M.Si.  karena melihat potensi Desa Banjarsari yang sebagian besar wilyahnya adalah pertanian dan masyarakatnya bekerja sebagai petani. Menurutnya dengan kolaborasi ini akan berjalan baik karena terproyeksikan dari hulu hingga hilir.

Mahmudi yang merupakan putra daerah setempat menuturkan, “Jika program ini sudah disusun sedimikian rupa baik dari pupuk yang digarap oleh Unwaha Jombang sehingga lebih memaksimalkan hasil pertanian. Demikian dengan Baznas Kabupaten Jombang yang bersedia menjadi pembeli utama, membuat dari awal tanam hingga panen pun para petani akan terjamin.”

Suasana launching di BAC.

Apalagi saat ini ketersediaan pupuk sumbsidi sudah menjadi persoalan umum, tambah Mahmudi. Sehingga munculnya inovasi dari Unwaha Jombang ini akan lebih membantu para petani dalam menanam padi. Terlebih lagi dengan pola tanam yang organik, membuat harga jualnya pun berbeda daripada padi kebanyakan.

Ketua Banzas Kabupaten Jombang, Didin A. Sholahudin  menyebutkan bahwa langkah ini adalah pengembangan program yang dijalankan oleh Baznas Kabupaten Jombang. Jika sebelumnya lebih mengedepankan memberikan bantuan pada fakir dan dhuafa, maka pada tahun 2021 mengoptimalkan infaq berdaya. Artinya, tak sekadar memberi saja. Namun lebih jauh lagi memberdayakan masyarakat secara keseluruhan sehingga mampu menikmati hasil dari hasil kerja kerasnya sendiri.

“Baznas Kabupaten Jombang setiap bulan setidaknya membutuhkan beras sekitar 15 ton untuk diberikan kepada panti asuhan dan pondok pesantren tahfidz.  Sehingga tidak hanya mempersiapkan pertaniannya, namun siap membeli dari para petani,” tegas Didin A. Sholahudin.

Oleh karena itu, Didin A. Sholahudi berharap doa semua undangan yang hadir agar diberikah pertolongan dan ridho Allah SWT untuk menambah kelancaran program ini.

Sementara itu Rektor Unwaha Jombang, Anton Muhibuddin pun sudah mesiasati penggunakan pupuk organik hasil kreasi para mahasiswanya ini berbasis dengan produk lokal. Sehingga biarpun kebutuhannya besar masih mampu mencukupi tanpa terkendala bahan utama pembuatannya. Sebab, semua disediakan oleh bahan-bahan yang ada di Jombang.

Peraih penghargaan dari Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) 2018 atas dedikasinya mendorong lahirnya para petani muda di negeri ini menyampaikan, “Bahwa program ini tak hanya digarap sambil lalu. Melainkan penuh keseriusan dan tentunya terukur dengan matang kualtisanya. Karena bukan semata-mata mempebaiki hasil pertanian, tetapi dapat mengubah kehidupan masyarakat di Desa Banjarsari.” [Divisi Media]

Bagikan ini

Leave a Comment