Dalam Sejarah Islam, siapa yang tak kenal Abu Lahab, Paman Nabi Muhammad SAW sangat tersohor dalam menentang perjuangan keponakannya menyebarkan agama Islam di tanah Hijaz. Bahkan Kebencian Abu Lahab diabadikan dalam Alquran “Surah Al-Lahab”.

“Celakalah kedua tangan Abu Lahab, dan binasalah ia. Tidak bisa mencukupinya harta maupun apa yang diusahakan olehnya. Kelak dia akan masuk ke dalam neraka yang menyala-nyala. Demikian juga istrinya sang membawa kayu bakar.” (Q.S. Al Lahab:1-4)

Sebenarnya Abu Lahab sangat menyayangi Rasulullah. Hal itu terbukti ketika Rasulullah terlahir. Begitu gembiranya Abu Lahab dengan kabar itu, dia langsung membebaskan budaknya bernama Tsuwaibah Al-Islamiyah.

Bisa dibayangkan ketika itu, abu lahab yang sehari harinya dilayani budaknya, kemudian dia membebaskan budaknya lantaran sangking gembiranya Rosullah SAW lahir, mungkin kalau saat ini, kita apa-apa dilayani pembantu, masak, makan dan kopi tersedia, kemudian tiba-tiba tidak ada pelayan/pembantu, maka segala sesuatunya mengerjakan sendiri.

Kegembiraan Abu Lahab menyambut kelahiran keponakannya yang telah menjadi salah seorang rasul mendapat imbalan setimpal dari Allah SAW walaupun terus-menerus memusuhi Rasulullah. Abu Lahab mendapatkan keringanan azab di dalam kuburny tiap malam Senin karena bergembira dan senang sewaktu mendengar kelahiran Nabi Muhammad.

Kisah itu termaktub dalam Shahih Bukhari Muslim. Dalam kitab Bidayah wan Nihayah yang ditulis Ibnu Katsir. Salah satu sahabat Nabi SAW yaitu Abas bin Abdul Mutholib bermimpi berjumpa dengan Abu Lahab yang sudah wafat. Dalam mimpinya itu Abu Lahab menjelaskan bahwa dirinya disiksa terus-menerus di dalam kubur, namun setiap hari Senin siksanya diringankan karena dulu ketika ia masih hidup di dunia, dia pernah memerdekakan seorang hamba sahaya disebabkan rasa gembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Karena itu, sebagai umat Nabi Muhammad SAW sudah seharusnya bergembira dengan kehadiran manusia agung sebaik-baik utusan Allah agar kelak mendapatkan syafaatnya di akhirat.

“Man ahabbanii kaana ma’i fil Jannah”. Artinya barang siapa yang cinta kepadaku (Muhammad) maka dia akan  bersamaku di surga. Salah satu bentuk kecintaan terhadap Rasulullah yaitu dengan membaca shalawat kepada nabi. Selain itu, meneladani akhlak dan mengikuti sunnahnya.



Dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Jadi Pemkab. Jombang ke 111, Baznas Jombang akan menyelenggarakan program Khitan Massal yang bertajuk “Khitan Cinta” untuk 600 Yatim-Dhuafa di Kab. Jombang.


Dalam aksi ini, kami akan berbagi kebahagiaan bersama yatim dhuafa dengan memberikan :

1️⃣ Uang saku , senilai Rp. 200.000,-✅
2️⃣ Paket Kopiah, Baju Koko, Sarung, senilai Rp. 200.000,- ✅
BAZNAS tak sendiri, kami berkolaborasi dengan 21 Unit Pengumpul Zakat (UPZ) masing-masing Kecamatan, dan lebih dari 10 RS/Klinik Kesehatan di Kabupaten Jombang yang sudah bersedia bergabung untuk bersama-sama #BerbagiKebahagiaan bersama 600 Yatim-Dhuafa.
Untuk memenuhi kekurangan pembiayaan kegiatan tersebut, kami membutuhkan 1000 Orang Baik dengan donasi Rp. 20.000 per orang. Bagi kalian yang ingin berpartisipasi, bisa menyisihkan sebagian rezeki kalian untuk berdonasi ke Baznas Jombang.

Donasi bisa disalurkan melalui rekening Infaq dan Sedekah BAZNAS Jombang:
1️⃣ BRI 3651-01-020500-53-9 a.n Baznas Jombang
2️⃣ BNI 7700005672 a.n Baznas Kabupaten Jombang
3️⃣ Muamalat 7030013380 a.n Baznas Kabupaten Jombang
Donasi juga bisa melalui aplikasi lho, di
http://www.app.baznasjombang.id


.

Bagikan ini

Leave a Comment