CIANJUR – Ada cerita menarik yang dirasakan oleh Baznas Tanggap Bencana (BTB), Baznas Kabupaten Jombang setelah melewatkan sepekan di Bumi Parahyangan. Bagimana tidak memasuki hari ketujuh pada Ahad, (11/12) sudah mengetahui kebiasaan warga setempat, termasuk rasa santapan yang digemari.
Termasuk ketika akan memasak menu baso, seketika sang ahli dan juru masak kawakan nan berpengalaman langsung tersenyum sumringah. Ia adalah Lutfan Effendi. Sebab, sebelumnya baso buatannya dapat menyelaraskan selera para relawan serta korban pengungsian. Jadi, semangat itu pun kembali membuncah.

Lutfan Effendi bercerita, “Sudah tak perlu menunggu lama, setibanya di dapur umum di Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur usai berbelanja. Bergegas memasak dibantu para ibu yang ada dipengungsian.”
Bahkan tak jarang disela memasak berbagi pengalaman serta peluang usaha berjualan baso, imbuh pemilik gerai Pentol Nusantara ini. Pengalamannya pun akhirnya di timpali seorang ibu yang juga pernah berjualan baso. Ia bercerita suka duka menjadi pedagang baso. Segera bebrbalas dengan gelak tawa.
Sarana MCK Masih Jadi Prioritas dan Ayam Rujak Manis Penutup yang Nikmat
Setelah matang dan menjadi santap siang, tim BTB Baznas Kabupaten Jombang kembali bersiap membangun sarana Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK). Kerusakan yang parah menyebabkan kebutuhan sarana MCK sangat diperlukan. Oleh karenanya, tak ingin menyiakan waktu segera saja dikerjakan dengan bergotong royong.

Koordinator BTB, Baznas Kanupaten Jombang, Muhammad Malik Ibrahim mengatakan pembangunan dimulai dari pemasangan habel untuk dinding septitank. Tidak sendiri, BTB dibantu warga sekitar yang juga sangat antusias sembari berharap bisa segera rampung dikerjakan.
“Menu makan malamnya adalah ayam rujak manis. Mungkin bagi warga setempat terdengar asing dan aneh. Tetapi ketika sudah mencium aroma kenikmatan ketika proses memasak yang di komando pemilik usaha catering berpengalaman, Andik. Warga kian semangat membantu sembari membawa wadah sendiri sehingga kalau sudah matang bisa langsung mengambilnya,” tutur Muhammad Malik Ibrahim.
Senyum bahagia tergambar dari seluruh warga. Walau dimasak oleh orang Jombang, tak jadi soal. Kebersamaan selama ini telah berhasil membaurkan cita rasa kenikmatan santapan nusantara. Meski mereka masih dalam tenda pengungsian. ◾️ DIVISI MEDIA