JOMBANG – Berjalannya program Zmart dari Baznas Kabupaten Jombang yang membantu modal usaha sejumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) toko/warung di Kota Santri terbilang sudah mulai menebar hasilnya. Hal ini terlihat saat Tim Zmart Baznas Kabupaten Jombang menyambangi ke sejumlah toko/warung yang memperoleh bantuan modal usaha dari program Zmart pada hari Rabu (3/5) di beberapa lokasi di Kecamatan Jombang.

Pertama mengunjungi toko/warung milik Ning Yasmani yang berada di Dusun Kalimalang, Desa Pulo Lor mengaku sangat senang ketika di awal Ramadhan 1444 Hijriyah mendapat bantuan awal sebesar Rp 1 juta untuk program Zmart. Ibu tiga anak ini menuturkan bila uang bantuan tersebut langsung digunakan sebagai tambahan modal usahanya. Memperbanyak dan menambah variasi barang-barang yang dijualnya.

M. Maliq Ibrahim memeriksa laporan keuangan yang disusun Aliyah.

“Sekarang pun jauh lebih rapi dan tertata. Baik dari laporan keuangan hingga pada penghitungan keuntungannya karena telah dibimbing Tim Zmart Baznas Kabupaten Jombang dalam menyusun laporan keuangannya,” terang Ning Yasmani.

Ning Yasmani pun menambahkan, ia dan keluarganya pun tertib dalam pelaporan keuangan secara mandiri. Artirnya, kalau ada dari keluarga yang mengambil barang di toko/warung wajib membayarnya dengan harga pokok. Sehingga tak sampai kelimpungan di akhir pekan dalam penghitugan pendapatannya. Bahkan ia pun mengakui bisa meraup untung bersih sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Terlebih ketika Ramadhan tiba, ada saja yang berbelanja di toko/warungnya.

Hal serupa pun diakui oleh Aliyah. Perempuan yang membuka warung/toko bertepatan dengan jalur penimbangan truk tebu dari Pabrik Gula Djombang Baru mengungkapkan cukup banyak pembelinya dari kalangan sopir truk. Jadi ketika mendapat bantuan program Zmart, bisa lebih melengkapi barang yang dijual. Keuntungan pun bertambah dan bisa menjadi pemasukan untuk membiayai sekolah dua buah hatinya.

Toko/warung milik May Yanah.

Walaupun diakui Aliyah bila sempat mengalami kesulitan dalam membuat laporannya. Namun perlahan ia mencatat satu per satu barang yang sudah laku terjual dan memasukan ke kolom laporan yang sudah disediakan oleh Tim Zmart Baznas Kabupaten Jombang. Demikian pun dengan bukti belanja, ia satukan supaya tak sampai tercecer.

Kemudian beralih ke Perumahan Mojongapit Indah, tempat May Yanah. Di toko/warung yang berada di tengah pemukiman warga yang cukup padat ini, May Yanah cukup berhasil mengembangkan usahanya. Meski diakui ada tiga toko/warung serupa, tetapi tak sampai membuatnya gulung tikar. Malah sebaliknya semakin banyak dari tetangga sekitar yang mencari kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak, telur, ataupun LPG di toko/warungnya.

May Yanah mengatakan, “Hingga sekarang ini belum menyusun laporan keuangannya. Hanya sebatas mengumpulkan bukti belanja. Kendati begitu tetap merasakan untung yang semakin bertambah.”

Pengecekan laporan keuangan di kediaman Dwi Ningsih.

Sama yang terjadi di toko/warung Dwi Ningsih di Dusun Weru, Desa Mojongapit. Ia tak menampik jikalau belum menyusun laporan keuangan terutama pencatatan hasil penjualan dan penghitungan keuntungannya. Selain itu ia pun terbatas waktu, juga waktu bukanya selama Ramadhan terbilang terbatas karena bila siang istirahat. Selanjutnya buka kembali sampai waktu Isyak tiba. Berikutnya tutup kembali lantaran jamaah Shalat Tarawih.

Koordinator Tim Zmart Baznas Kabupaten Jombang, M. Malik Ibrahim menjelaskan survei kali ini untuk melihat sejauh mana program Zmart berjalan. Andaikan ada kesulitan nanti akan di bantu dan meninjau kelengkapan pelaporan keuangan yang telah dibuatkan tabulasinya oleh Tim Zmart Baznas Jombang.

“Harapan kami memang nantinya penerima bantuan program Zmart Baznas Kabupaten Jombang tertib dalam pelaporannya. Dengan demikian, nanti akan lebih terkontrol dalam pengendalian pemasukan hingga pengeluaran. Di akhir pun lebih mudah dalam penghitungannya,” papar M. Malik Ibrahim. DIVISI MEDIA

Bagikan ini

Leave a Comment