Baznas Jombang Dorong Sinergi OPD dan BUMD untuk Optimalkan Penghimpunan Zakat
Jombang - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jombang menggelar Sosialisasi Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) sebagai langkah memperkuat sinergi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) dan badan usaha milik daerah (BUMD). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Bung Tomo, Kantor Pemkab Jombang, pada Jumat (7/11/2025) ini bertujuan mengoptimalkan penghimpunan dana ZIS di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Jombang.
Dalam sambutannya, Ketua Baznas Jombang, Veri Rifdian Virdani, menegaskan komitmen lembaganya untuk menjaga tata kelola zakat yang profesional, transparan, dan sesuai dengan regulasi. Ia menyebut Baznas Jombang berpegang teguh pada prinsip 3A — Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.
“Kami berkomitmen untuk menghimpun, mengelola, dan mendistribusikan zakat dengan tanggung jawab sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat,” ujar Veri.
Veri juga menambahkan bahwa Baznas Jombang akan terus memperkuat kerja sama dengan Pemkab Jombang dalam mendukung visi dan misi “Jombang Maju dan Sejahtera Bersama, Bermanfaat untuk Umat.”
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Dr. H. Muhajir, M.Pd (Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang), H. Ahmad Zainudin, M.MA (Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan ZIS Baznas Jombang), dan Drs. Purwanto, M.KP (Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Jombang).
Dalam paparannya, Dr. Muhajir mengungkapkan bahwa Kementerian Agama Jombang saat ini menjadi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dengan capaian tertinggi di Jawa Timur. Keberhasilan ini, katanya, merupakan hasil dari proses panjang dalam membangun kesadaran zakat di kalangan pegawai Kemenag Jombang.
“Awalnya memang tidak mudah, ada penolakan. Tapi seiring waktu, pegawai kami menyadari bahwa zakat yang diserahkan melalui Baznas Jombang bukan mengurangi rezeki, justru menumbuhkannya,” ujarnya.
Muhajir menambahkan, seluruh pegawai Kemenag Jombang kini menunaikan zakat melalui UPZ Kemenag, Zakat yang terkumpul diserahkan 100 persen Ke Baznas Jombang, selanjutnya UPZ Kemenag dapat mengajukan program santuan, bakti sosial lainnya sebesar 75 persen untuk di kelola dan ditasharufkan di lingkungan kemenag Jombang. Dengan lebih dari 1.400 pegawai, Kemenag menjadi penyumbang terbesar perolehan ZIS di Baznas Jombang.
“Kami tidak bangga dengan posisi itu. Kami akan lebih bangga jika UPZ di OPD Pemkab Jombang bisa menyaingi atau bahkan melampaui capaian kami,” tambahnya.
Selain itu, Kemenag Jombang juga telah mengembangkan dua kampung zakat di Dusun Bayuasin, Desa Kromong, berupa peternakan kambing, dan di Desa Made dengan program usaha jamu dan keripik lokal.
Wakil Ketua I Baznas Jombang, Ahmad Zainudin, menyoroti besarnya potensi zakat di lingkungan ASN Pemkab Jombang. Dengan sekitar 8.000 ASN, potensi zakat dapat mencapai Rp800 juta per bulan jika setiap ASN menunaikan ZIS sebesar Rp100.000.
Baznas Jombang, lanjutnya, memiliki berbagai program yang mencakup bidang kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, advokasi dakwah, dan pendayagunaan ekonomi. “Kami berharap ASN di seluruh OPD dapat bersinergi dengan Baznas melalui UPZ masing-masing agar manfaat zakat bisa lebih luas dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Menutup kegiatan, Drs. Purwanto, M.KP, mewakili Bupati Jombang, menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap penguatan zakat di kalangan aparatur sipil negara.
“Bupati dan Wakil Bupati Jombang berkomitmen mendorong ASN untuk taat membayar zakat melalui Baznas Jombang. Kebijakan ini akan dituangkan dalam bentuk Surat Edaran Bupati,” ungkapnya.
Purwanto menegaskan, kewajiban membayar ZIS sebesar 2,5 persen bagi ASN akan menjadi bagian dari langkah nyata Pemkab dalam menegakkan nilai religius dan sosial di lingkungan birokrasi.
Kegiatan sosialisasi turut dihadiri Kabag Kesra Setda Jombang serta perwakilan seluruh OPD dan BUMD di Kabupaten Jombang, yang diharapkan menjadi motor penggerak sinergi zakat untuk kesejahteraan umat.
Liputan dan reporter : Mohamad Ali Murtadho